Rabu, 22 Maret 2017

SUMMARY OF “NARNIA”
Foretold, by the Second World War there were four siblings who first was Peter, then Susan, Edmund and Lucy. Their mother sent them into countryside where they lived with a professor who had a grand house. In the grand house Lucy accidentally found a room with an old wardrobe that connected her with the wonderland named Narnia. Later, she told Peter, Susan and Edmund about her experience when she entered the wardrobe including Narnia but no one believed in her. One day Lucy wanted to go to Narnia but Edmund secretly followed her. Lucy visited her friend Tumnus, while Edmund accidently meeting the evil witch who turned Narnia into frost land. the White witch. After that, they were back home, Lucy was very confident that Edmund would help her convinced story about Narnia. But Edmund lied to Peter and Susan. They also said that Lucy only made up the stories.
A day after Lucy and Edmund’s journey, all four children were forced to hide in the wardrobe in order to escape from the housekeeper. Then all of them entered Narnia. They found was Mr. Tumnus arrested by White Witch. The adventure began they were met with Mr and Ms. Beavers that helped them met with Aslan. But Edmund went away and The White Witch use Edmund as a decoy. During their way Lucy, Susan and Peter met with the huge man in bright red robe with a hood and a great white beard or Father Christmas he gave them tools. They were traveling quickly, but The White Witch followed them. Peter, Susan, and Lucy met Aslan tried to talk about Edmund. Before White Witch to murder Edmund was rescued by Aslan’s people. They were happy to see Edmund were saved. A few minute White witch came want to Edmund back but Aslan decided to sacrifice himself as a substitute. The White witch triumphantly killed Aslan. A few hours later, the stone table was broken into two pieces by a great crack and there was no Aslan.The magic happened and Aslan back from his death. They were begun to fighting, Aslan brought their troops. They helped each other to against White Witch .Their battle was all over a few minute, most of the enemy had been killed and the White Witch was dead it was Edmund did killed the Witch. Lucy remembered the precious cordial that given by Christmas present and poured a few drops into Edmund mouth. Next half hour Edmund was looking better and restored.

In the next day after that the castle of Chair Paravel, Lucy, Edmund, Susan, and Peter sat on their thrones and scepters were put into their hand and gave rewards also honor to all their friends. But, the king and queen noticed that Aslan quietly slipped away. They were lived in great joy for decades. In the next moment they all slipped out into a wardrobe door and returned to the empty room. They were no longer kings and queens but just the little Peter, Susan, Edmund and Lucy in their old clothes. It was the same day and the wardrobe to hide. They felt they really must explain to the professor why four coats were missing. That was the very end of the adventure of the wardrobe. The professor was right it was only the beginning of the adventures.  

Senin, 31 Agustus 2015

Kita...
Bukan berasal dari tempat yang sama
latar yang sama
kita berbeda ....
jauh berbeda ....
namun kita tercipta dari hal yang sama
cinta....ya cinta
Cinta menciptakan kita
tak ada yang harus kita salahkan ..
Tuhan menciptakan kita karena kita berbeda
bagaimana kita saling merangkul
bagaimana kita saling berbagi
bagaimana kita saling memberi jalan ..
Tuhan tau bagaimana kita saling mengisi
seperti malam dan pagi saling mengisi ...
saat pagi mentari terangkan dan hangatkan kita
saat malam bintang menghias malam

kita....
 mahluk tuhan yang ia ciptakan dengan hati...
pikiran....
dan perasaan mulia...

Kini...
Dengan anugrahmu kau titipkan kita
agar kita saling menjaga ....
saling menghargai saling mengisi ...
bagaimana kita menghapus kesedihan
bagaimna kita membuka celah harapan
harapan yang terpuruk
kita tercipta dari hal yang sama ..
Dan kini ia titipkan pesan yang sama
bagaimana kita percaya akan jalannya
Bahwa kita harus saling menjaga
bahwa kita tak harus menyalahkan..


Minggu, 23 Agustus 2015

Kau tau ...
Aku banyak belajar tentang sendiri..
Kau antarkan doa yang indah saat kita pertama bertemu...
Kau janjikan tentang kita yang bahagia ...
Kau janjikan kita tentang berbagi....
Ketika waktu mulai mengisi ruang tentang kita
Tuhan kirimkan aku harapan akan setia
Kirimkan aku tentang sabar
Kirimkan aku tentang makna menunggu
Bahkan tuhan kirimkan aku malaikat yang ajarkan aku tentang berbagi
Bagaimana tulusnya memberi....
Seiring berjalannya waktu....
Tuhanpun mungkin kirimkan sang hujan ketika hari sedang cerah..
Hujan...badai... sanggup aku lalui
Namun tak bersamamu ...
Ketika aku mulai terbawa akan waktu yang kau janjikan ..
Hanyut dalam melodi indahnya kisah tanpa doa..
Aku tau tuhan mempertemukan kita bukan untuk bersama
Mungkin tuhan  menginginkan sang badai berlalu...
Hanya saja tuhan menginginkan agar aku tau ..
Bagaimana aku melalui hujan...
Bagaimana aku menghadapi badai
Dan bagaimana aku tersenyum karena pelangi...
Tuhan jika kau ijinkan ...
Ajarkan aku bagaimana agar aku selalu bisa menghadapi waktu ....

Waktu yang kau janjikan....

Selasa, 11 Agustus 2015

I wait ... as eager as a child waiting a candy...
My Dreams brings calm to my soul...
When I’m still waiting for love
There was a moment’s hesitation...
For something that I can’t explain...
I can’t touch but I can feel it.
Now she hides her sorrow....
 This is not story about magic..
When people love each other..
But story where a ghost was supposed to live...
Live in her soul....
When she is believed…

But in reality she is deeply disappointing …

Senin, 20 Juli 2015


 Kau tau bagaimana orang berkata sang peri tak selalu mulia
Sang penyihir tak selalu hitam
Terkadang kita lupa bagaimana menjadi baik
Dan terkadang kita sadar melakukan hal yang buruk
Kau tau hitam itu tak selalu buruk
Kau tau putih juga tak selalu mulia
Selama sang peri tak memiliki sayap
Siapapun bisa jadi mulia
Siapapun bisa menjadi hitam
Kita belajar bagaimana menjadi putih , dan belajar menjadi hitam
Di dunia kita belajar bagaimana memaknai sebuah warna kehidupan
Belajar bagaimana menilai dan bagaimana kita dinilai
Hanya kita...dan kita yang tau bagaimana kita bisa menjadi mulia
Tuhanpun tau bagaimana putih dan hitam saling mengisi

Selayanya kita belajar akan arti kehidupan ..
Selayaknya cahaya memerlukan gelap untuk besinar

Ketika kamu mencintai seseorang ,
Mungkin engkau akan menganggap dirimu mulai kehilangan segalanya .
Semua tentang dirimu mulai berubah ,
 Engkau belajar bagaimana menghargai, berbagi , dan menyayangi .
Saat kita mulai jatuh cinta pertama kali , mungkin kita menganggap semuanya adalah sebuah kegilaan.
Bagaimana kita menyingkirkan rasa tentang diri kita sendiri ,
Sibuk memikirkan orang lain yg kita sayangi sampai kita lupa bagaimana dengan kebahagiaan diri kita sendiri.
Saat itulah aku kehilangan duniaku ...
Bagaimana aku belajar untuk mulai bagaimana mengukir pelangi walau langit tak hujan ,
Selayaknya membuat sesuatu yang indah walaupun tak ada sedikitpun kesedihan .
Jika seseorang memilih untuk sendiri bukan karena ia sedang menunggu ,
Mungkin karena ia lelah tentang mengukir pelangi yang indah ..
Namun mencoba melewati hujan ketika badai ...
Jika bisa mengulang waktu aku ingin mengukir awan yg kau lihat selalu
Dan engkau menjadi tanah yang aku pijakki..
Mencintai bukan tentang bagaimana kita berbagi , menyayangi dan menghargai ...
Namun bagaimana kita saling mengisi satu sama lainnya ..


Sabtu, 23 Mei 2015


a dream can sometimes be not as expected
when you open your  eyes,
open awareness that the sun take a feel for how bright these days.

walk to change something happier
when I learned how to be an adult, to be someone who  always learn to be better
opening up for change

I learned how to enjoy the rain without an umbrella,
through the storm not avoid it.
that I learned about all of the changes.